Tuesday, March 12, 2019

Meneladani kisah Yusuf as

  Apakah yang kita pelajari selama ini di majelis - majelis talim susah membuat kita takut kepada Allah? Atau hanya baru tahap wawasan saja. Bukankah kita ingin mencari ilmu yang membuat kita takut pada Allah? Bila kita sudah takut pada Allah tentu kita tidak akan berani melanggar apa yang Allah murkai baik dalam keadaan ramai ataupun sendirian. Tentu kita takkan terlihat shalih tatkala banyak orang tapi kita berani melanggar ketentuan Allah tatkala kita sendirian bila kita sudah merasa takut kepada Allah, ada ataupun tidak ada siapapun Allah Maha mengetahui apa yang kita lakukan dan semua akan dimintai pertanggungjawaban kelak di Yaumil hisab.

  Sebagaimana dijelaskan dalam QS AlA'sr:

"Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

  Berdasarkan surat Al Asr tersebut maka ada tiga kandungan didalamnya:
Pertama, belajarlah iman kepada Allah. Benar bahwa menyukai lawan jenis adalah fitrah manusia, benar bahwa mata ini suka dengan perempuan perempuan yang cantik yang menarik. Tapi karena iman kepada Allah, meyakini Allah menyaksikan apa yang kita lakukan takut kalau Allah tidak ridha tentu mata kita akan dijaga, tentu matakita akan dialihkan kepada yang halal saja, tentu kita pun takkan me like foto-foto perempuan- perempuan yang tidak halal untuk kita lihat. Kalau yang lain unggul dalam tahajud,dalam dhuha maka kita pun belajarlah unggul dalam memerangi hawa nafsu kita, bukankah memerangi hawa nafsu termasuk jihad?
Kedua, sibukan diri kita dengan amal shaleh. Membaca Al Quran,belajar menghafal Quran dan banyak lagi amalan shaleh lainnya.
Ketiga, carilah teman yang shaleh yang menasehati dalam kebenaran,mengajak kepada kebaikan. Berbahagialah bila dilingkungan dimana kita tinggal terdapat teman yang mengajakmkajian, talim, shalat jamaah, maka genggamlah ia sampai batas usia.

  Orang - orang hebat  yang shalih yang dijelaskan dalam Al Quran semuanya takut kepada Allah. Salah satunya kisah Yusuf as.  Bentuk takut Yusuf as tatkala digoda oleh istri pembesar Mesir, Al Aziz. Seorang istri yang sangat cantik, menjadi icon cantik perempuan Mesir pada saat itu.  Yusuf as juga tertarik pada istri Al Aziz, wa Hamma bihi wa Hamma bihaa (perempuan itu suka kepadanya begitupun dengan Yusuf as) tetapi Yusuf as tidak memperturutkan hawa nafsunya ia menjaga dirinya saking takutnya pada Allah, Allah tidak ridha bila Yusuf melanggar ketentuan yang sudah Allah tetapkan Allah tidak ridha bila memperturutkan hawa nafsunya. Tatkala pintu kamar ditutup rapat, dan istri Al Aziz yang sangat cantik tersebut  hendak menyerahkan dirinya kepada Yusuf as,berusaha menggoda Yusuf as, tapi Yusuf as  memilih u melarikan diri dari istri Al Aziz itu menuju pintu keluar rumah, dan istri Al Aziz tersebut memgejarnya menarik baju Yusuf as  hingga baju  Yusuf as bagian belakang robek.

"Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik". Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. ( QS Yusuf : 23)"


Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. ( QS Yusuf : 24)

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"

Wallahualam bishawab 



Mohon maaf bila terdapat kesalahan,bila terdapat kesalahan maka murni kesalahan diri pribadi dalam menterjemahkan apa yang disampaikan oleh para penceramah.


Sumber utama : Ust Hanan Attaki , judul    kajian Rasa Takut

Sumber lain       : bahasa penulis dari berbagai sumber kajian Ustadz 










0 comments:

Post a Comment