Tuesday, December 31, 2019

The Crusades An Arab Perspective Part 2 ( UNIFICATION / Penyatuan )


Pada awal abad ke 12 kebangkitan dramatis Muslim telah terbangun dibawah komando Salahuddin (dikenal di Barat sebagai Saladin). Ketika Salahuddin menancapkan pilar kekuasaannya di Mesir, ia membutuhkan sekutu yang kuat. Tidak ada sekutu yang lebih kuat selain keimanan itu sendiri. Keimanan membawa kemenangan bagi Muslim di pertempuran Hattin. Ini adalah kemenangan militer yang besar dan membuka jalan bagi penaklukan Yerusalem itu sendiri. Dan pertarungan besar Salahuddin bagi kota suci Yerussalem adalah dengan “Richard The Lion Heart” ( Richard si hati singa). Ia ingin kembali pulang tapi dengan membawa kemenangan yang mana kemenangan itu sepertinya sulit untuk diraih di medan perang. Maka ia beranggapan ia bisa memperolehnya dengan cara diplomatis.
Tahun 1164 Mediterania Timur, telah tujuh dekade berlalu sejak pasukan Salib pertama datang di wilayah itu. Keberhasilan awal mereka ditandai dengan kejatuhan kota suci Yerusalem.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ,mengatakan  Keberhasilan perang Salib 1 menaklukan Yerusalem merupakan poin penting tidak hanya karena hal tersebut mewujudkan mimpi Eropa tapi juga sebagai hukuman terhadap Muslim dan Arab atas perkelahian dan perpecahan mereka.
Namun dalam setengah abad, Zengy sebuah dinasti Turki yang mengendalikan Utara Syam, mengkomandoi kebangkitan Muslim dan menduduki kembali Edessa pada bulan Desember 1144, provinsi pertama pasukan salib yang bisa ditemui di Timur.
Jonathan Philips, Prof Of History Univ London mengatakan Ini merupakan kekalahan besar pertama bagi pasukan salib dan menunjukan bahwa mereka memang bisa terus dikalahkan dan kebangkitan Muslim akan mendapatkan momen.
Egypt 1164, adapun sekarang, dua kekuatan ini bersiap ntuk memperebutkan hadiah yang sama, Mesir. Pasukan Nuruddin Zengy dan Almaric I, pasukan salib Yerusalem saling bertarung untuk mendapatkan lembah Sungai Nil.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ mengatakan, ditengah tengah konflik ini muncl Yousef terkenal dengan Salahuddin Al Ayubi. Ia adalah anak muda umur belasan yang menemui pamannya,Shirkuh saat pasukan pertama diberangkatkan oleh Nuruddin Mahmud menuju Mesir.
Januari 1169, setelah pertarungan selama lima tahun jenderalnya Nuruddin yang dari suku Kurdi ini,Shirkuh berhasil memukul mundur pasukan Salib dari Mesir.
Muhammad Moenes Awad Prof Of History Sharjah Univ mengatakan, Konflik antara Nuruddin dan raja pasukan Salib,Almaric diakhiri dengan ditunjuknya Shirkuh menjadi perdana menteri dari Khalifah Fatimiyyah,Al Adid. Posisi ini kemudian diteruskan kepada Salahuddin Al Ayubi.
Cairo september 1171, setelah dua tahun dan menggantikan pamannya,Shirkuh sebagai perdana menteri, Salahuddin membuat gerakan penting dan mengakhiri kekhalifahan Syi’ah yang berumur 2,5 abad. Ia mendeklarasikan loyalitas Mesir kepada kekhalifahan Sunni Abbasiyyah di Baghdad dan membuatnya menjadi satu kesatuan dalam wilayahnya Zenggy.
Sebuah wilayah yang sekarang cukup besar dan kuat untuk mewujudkan rencana besar Nuruddin, mengusir pasukan Salib.
Sejarawan mengatakan Poros Syam – Mesir terlihat seperti satu entitas kuno yang kuat siapapun yang memangku tugas jihad secara historis juga melakukan penyatan geografi ini. Nuruddin Mahmud memahami betl pentingnya poros ini.
Dengan Nuruddin menguasai Mesir, mimpi penaklukan Yerussalem semakin dekat. Namun ini misi pembebasan kota suci,nantinya akan berlanjut kepada wakil kurdinya di Mesir, Salahuddin.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ mengatakan, Damascus,May 1174, sementara itu atasannya yaitu Nuruddin Mahmud meninggal dunia semua permasalahn ini akan dibebankan kepada penggantinya. Yaitu pangeran-pangeran Zengy di Mosul, Aleppo,Damaskus dan wilayah lainnya. Mereka mulai saling bertarung ntuk memperebutkan warisan Nuruddin.
Sejarawan mengatakan Nuruddin Mahmud mewariskan kekuasaannya kepada anaknya As-Saleh Ismail,seorang anak kecil yang belum siap berpolitik. Damaskus mulai menghidupkan kembali kekuatan independent politiknya dalam bentuk Aliansi dan Kounter Aliansi.
Berita sampai kepada Salahuddin di Kairo ia sangat berduka dengan kematian Raja Ksatria itu. Tapi yang lebih membuatnya sedih adalah para pewaris Zengy saling berkelahi terhadap warisan Nuruddin dan mengacuhkan misi-misi perjuangan pembebasan Yerusalem. Salahuddin memutuskan untuk mewujudkan mimpi-mimpi pimpinannya.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ mengatakan hal  yang terpenting adalah menggabungkan dan memperkuat garis depan Islam dan dikarenakan para pengganti Nurddin malah bersekutu dengan pasukan Salib dan menentang Salahuddin beserta garis depan islam yang ia coba bangun.
Salahuddin bertolak dari Mesir menuju Syam ia memaksa Dinasti Zengy jatuh dalam komandonya dengan menggnakan kekuatan militer.
Ibrahim Baidoun, Prof Of Islamic history mengatakan, tidak ada bantahan Salahuddin adalah pewaris yang sah terhadap cita-cita Nuruddin,November 1174  ia secara khusus datang ke Damascus meskipun ia tidak diperlukan dan menjadikan Damascus sebagai ibukotanya. Karena ia ingin mewujudkan rencana-rencana pembebasan yang telah disiapkan oleh Nuruddin.
Jan Vandeburie, School Of history Univ Of Kent mengatakan, Pada tahun 1174 baik Nuruddin dan Raja Yerusalem telah meninggal. Bagi kristen Raja Almarich I seorang raja yang kuat,pemimpin militer yang penting.
Tahta selanjutnya akhirnya jatuh kepada Baldwin IV bocah kecil yang menderita penyakit kusta. Pertarungan muncl diantara para bangsawan tentang siapa yang menjadi pengawas/ wali. Guy de Lusignan atau Reynald de Chatillon. Adalah Raymond III penguasa tripoli yang mendapatkan penghargaan itu. Ia dengan segera membuat kesepakan damai dengan Salahuddin.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ mengatakan, Salahuddin menyadari bahwa belum waktunya untuk memerangi pasukan Salib maka ia melakukan kesepakatan damai dengan Raymond  penguasa Tripoli untuk 10 tahun,10 bulan, 10 hari. Hal tersebut lazim pada masa itu ia mulai membereskan dulu masalah masalah internal. Melihat ketegangan situasi politik pada masa itu bahkan membuthkan waktu bagi salhuddin selama tiga puluh tiga  bulan untuk memerangi pangeran pangeran yang menentang.
Sejarawan mengatakan, ini artinya, anak anak dan saudara-saudara Nuruddin menolak bergabung dengan kubu Salahddin sehingga ia membutuhkan waktu dan tenaga dalam mengambil alih Aleppo.
Salahuddin menggerakan pasukannya menuju Aleppo dan mengepung kota itu Desember 1174. Pewaris Zengy menolak untuk menyerah dan merencanakan untuk menyingkirkan Salahuddin tapi tidak di medan perang. Mereka memanggil Al-Hashashin atau pembunuh bayaran, sekte rahasia Syiah yang terkenal akan pembunuhan pemimpin pemimpin politik. Kadang mereka bergaya menentang pasukan Salib kadang menentang Muslim. Mereka mencoba membunuhi banyak orang. Hari ini mereka akan disebut sebagai teroris. Mereka bekerja demi uang. May 1175, suatu malam pembunuh bayaran menyelinap masuk ke kemah Salahuddin di sekitar Aleppo dan mencapai tendanya.
Afaf Sabra, Prof Of History  Al AZhar Univ mengatakan, Fokus utama mereka adalah membunuh pemimpin pemimpin sunni pemimpin perang suci. Apakah mereka memusuhi kepemimpinan sunni dalam membimbing dunia Islam? Atau mereka adalah sekutu dari perang Salib?
Selama 10 tahun kedepan Salahuddin terus mengpayakan penyatuan wilayah wilayah Syam dan Mesopotamia dibawah kendalinya. Dan ketika akhirnya Aleppo menyerah Salahuddin menjadi penguasa perkasa dunia muslim.Seorang sultan kerajaan Ayubi sebuah dinasti yang akan berkuasa selama tujuh dekade kedepan.
Sejarawan mengatakan Salahuddin menguasai lembah Sungai Nil beserta sumber daya manusianya yang luar biasa. Begitu juga sungai Orentes, Tigris dan Eufrat. Ia juga menduduki Mesopotamia yang mana memiliki sumber daya Manusia yang banyak.
Jonathan Philips, Prof Of History Univ London mengatakan  menurutku  Itu adalah pencapaian terbesar Salahuddin untuk meyakinkan sekelompok besar orang untuk bekerja padanya sekali ia dapat sumber daya itu, maka ia akan dapat memerangi pasukan Salib dengan efektif dan mengembalikan Yerusalem.
Sejarawan mengatakan, dua kata jihad dan Yerusalem benar benar berada disetiap bibir setiap kaum Muslimin. Ulama ulama di Damaskus,Kairo,Aleppo,Mosul dan semua kota-kota muslim sedang mempersiapkan umat untuk sebuah hari kemenangan.
Sementara kubu Muslim bersatu raja Yerusalem yang menderita kusta itu,Baldwin IV menghadapi masalah dalam mengendalikan pengikut pengikutnya sehingga membahayakan kesepakatan damainya dengan Salahuddin. 
Sejarawan mengatakan Kerajaan Yerusalem dirundung oleh tokoh tokoh bangsawan yang kekuatannya mulai meningkat. tseperti Reynald de Chattilon di Kerak. Reynald De Chattilon mengendalikan Kerak sebuah benteng  kuat yang berada pada rute perjalanan haji kaum muslimin. Ia ingin menggunakan lokasi strategis ini untuk menghalangi dan memprovokasi kaum muslimin.
Kerak castle 1182 reynald bersekutu dengan Ksatria Templar pasukan paling kuat dan paling ekstrem dari sebah sekte pasukan salib. Tujuan mereka adalah menghancurkan situs paling suci Islam.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ mengatakan , Reynald melakukan sebuah operasi militer yang aneh ia ingin menghancurkan Ka’bah dan menggali kuburan Nabi SAW di Hijaz.  Ia mengirimkan sebuah pasukan namun sebelum mencapai Mekkah mereka dipergoki oleh pasukan Mesir. Mereka menenggelamkan kapal-kapalnya dan membawa mereka kepada sultan Al Adil Al Ayubi saudaranya Salahuddin, perwakilan di Kairo. Sementara Salahuddin sendiri waktu itu berada di Syam.  Al – Adil menginginkan agar mereka dilepaskan namun Salahuddin memaksa agar mereka dibunuh. February 1183, Al – Adil mencoba untuk meyakinkan Salahuddin agar tidak melakukannya dan ia merasa bertanggungjawab atas keselamatan mereka. Namun Salahuddin berkata, itu merupakan suatu peringatan untk mencegah ancaman yang sama di masa yang akan datang. Maka ia membunuh mereka semua. 
Mahmoud Imran, Prof Of European Medieval History mengatakan, dengan Salahuddin menggagalkan serangan tersebut, maka merupakan sebuah pencapaian Spiritual bagi muslim karena seseorang telah mencoba menyerang tanah suci Muslimin. Tempat itu dilindungi Salahuddin sehingga ia mendapatkan ketenaran dan kemenangan. 
Yerusalem September 1186, Raja yang menderita kusta itu meninggal dan tahta diteruskan kepada saudarinya. Saudarinya itu menikahi seorang bangsawan Perancis, Guy de Lusignan sehingga ia menjadi Raja.
Elias Al kattar, Prof Of History Labenese Univ mengatakan, Guy de lusignan seorang yang sembrono dan serampangan.
Raja baru ini tidak bisa mengendalikan bangsawan-bangsawan pengikutnya. Yang mana mereka telah berhasil menghancurkan kesepakatan damai dengan Salahuddin.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ mengatakan, Desember 1186 Reynald melakukan kejahatan lain dan dengan terang-terangan melanggar kesepakatan damai. Terdapat sebuah konvoi karavan dagang besar, dikatakan bahwa saudarinya Salahuddin berada disitu namun itu tidak benar. Mereka menyerang dan menjarah semua uang disana semua orang ditangkap dan dibunuh. Reynald beraksi dengan menggila dan biadab.
Sejarawan mengatakan, Kemudian Salahuddin kehilangan kesabaran dan ia bersumpah akan membunuh Reynald jika ia menangkapnya.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ Salahuddin mengatakan  akhirnya menemukan alasan untk menjalankan rencana besarnya bagaikan telah dihidangkan kepadanya dalam piring perak.
Salahuddin merasa bahwa ia telah cukup dalam mengumpulkan pasukan dan kondisi juga memungkinkan. Ia merasa perlawanan telah bulat menghadapi pasukan salib dan waktu telah tepat untuk menggelar perang. Pembawa pesan menyebar kesetiap sudut negara untuk mengirimkan perintah dan di Damaskus, Salahuddin dan para komandannya merancang rencana akhir untuk penyerangan. 1 Juli 1187, Segera setelah semua pasukan terkumpul, mereka menyebrangi sungai Jordan menuju jantung kerajaan Yerusalem. Sejarawan mengatakan Salahuddin memilih waktu dan tempat untuk pertempuran. Jika ia bisa melakukan pertempuran di jantung Palestia, ia akan mengalahkan pasukan salib. Maka ia mengepung benteng di Tiberias. Ini bukan operasi yang mudah karena kerajaan Yerusalem menggerakan pasukan terbesar sejak kedatangan mereka di wilayah itu tahun 1098. Pasukan Salib berkumpul di Ain Safouriah sebuah lokasi yang sangat strategis karena kaya akan sumber air.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ mengatakan, Mereka mengadakan sebuah rapat perang dan berdebat tentang apa yang harus dilakukan. Sejarawan mengatakan, Pertanyaan terbesarnya adalah apakah mereka yang harus bergerak menuju Salahuddin atau menunggunya.
Antione Domit, prof of History, Labenese Univ mengatakan, Perbedaan antara Salahddin dan pasukan salib adalah Salahuddin merupakan pengambil keputusan,ia yang merancang strategi sementara pasukan Salib tidak memiliki satu pemimpin. Si Raja lemah dan diantara mereka memiliki sudut pandang sendiri sendiri .
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ, mengatakan  strategi Salahuddin adalah dengan memancing pasukan Salib kedalam pertempuran. Raymond of Tripolli beranggapan bahwa mereka seharusnya menunggu Salahuddin untuk datang kepada mereka. Ia tau jika mereka meninggalkan markasnya kemungkinan mereka tidak akan menang. Jika mereka meninggalkan Safouriah dan melakukan perang terbuka mereka akan kalah. Tapi sebagian besar faksi menginginkan untuk menjemput kemenangan. Saat subuh terompet terompet dibunyikan dan mereka bergerak menuju Salahuddin.
Sejarawan mengatakan, itu merupakan kesalahan fatal yang mengakibatkan bencana besar bagi kerajaan Yerusalem, mereka harus berjalan sekitar 20 KM dibawah teriknya matahari bulan Juli. Mereka tidak memiliki air dan tidak menyiapkan jalur suplai.
Dikemahnya sekitar Danau Tiberias Salahuddin sedang menunggu gerakan berikutnya pasukan Salib dan ketika berita itu datang ia melihat kemenangan. Pasukan Salib berjalan menuju perangkap yang telah disiapkan Salahuddin. sebuah gerakan yang mengakibatkan kekalahan terbesar mereka dalam perang Salib.
Juli 1187 pasukan Salib dibawah komando Guy de Lusignan, Raja Yerusalem bergerak menuju pertempuran menentukan melawan pasukan Muslim yang dikomandoi Salahuddin. sultan Salahuddin telah menyiapkan perangkap bagi pasukan Salib dan dengan sembrono mereka berjalan menuju perangkap itu. Dibawah teriknya matahari bulan Juli ketika pasukan yang kehausan itu akhirnya berkemah di Hattin, Salahuddin telah memblokir jalan satu satunya menuju sumber air .
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  mengatakan, pasukan islam berkumpul antara pasukan Salib dan sumber air, yakni danau Galilea. Pasukan Salib  berkemah di Tanduk Hattin dan melewati malam yang sangat gelap gulita. Beberapa penyusup dari pasukan muslim membakar semak belukar disekitar perkemahan pasukan Salib.
Antione Domit, Prof Of History Labenese mengatakan, Perlu diingat bahwa para ksatria pasukan salib mengenakan seragam dan pelindung dari besi., panas dari api akan sangat menyakiti mereka.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ mengatakan Juga terdapat beberapa pertempuran kecil, penembakan panah-panah dan pembakaran tenda tenda itu merupakan malam yang sulit bagi pasukan Salib. Dipagi hari mereka kelelahan dan kehausan. Sementara pasukan muslim berdiri diantara mereka dan danau Galilea.
Salahuddin : “wahai prajurit prajurit Islam tanah tanah kita telah menderita selama 90 tahun terakhir oleh orang orang yang meninggalkan kampungnya dan membawa kesengsaraan terhadap tanah kita demi memuliakan Al Masih padahal Al Masih tidak ada sangkut pautnya dengan mereka. Ambilah pelajaran dari kekejaman mereka dan jangan beri mereka ampun. Mudah mudahan harimu penuh kemenangan sehingga kita pukul mereka keluar dari tanah kita, Allahakbar”.
Muhammad Moenes awad ,prof Of history Battle mengatakan Hattin 4 July 1187  Dua pihak bertemu dipertempuran yang penting, dan dianggap sebagai sejarah perang Salib yang paling menentukan.
Sampai dipenghujung pertempuran Hattin sebagian besar anggota pasukan salib tertangkap atau terbunuh. Dalam daftar nama nama tahanan termasuk Raja Guy Yerussalem dan bangsawan kekristenan Reynald de Chatillon. Salahuddin memenuhi sumpahnya untuk membunuh Raynald.
Jonathan Phillips, prof of History univ of London mengatakan, Ia pukul pasukannya si Frank, ia tangkap Raja Yersalem, ia amankan perlintasan. Ini adalah kemenangan militer besar yang akan membuka jalan untuk menaklkan Yerussalem itu sendiri.
Malam itu Salahuddin dan para komandannya merayakan kemenangan mereka dan mulai mengatur rencana untuk pergerakan selanjutnya.
Muhammad Moenes awad ,prof Of history Battle mengatakan, Salahuddin menyadari sangat diperlukan pengamanan wilayah pantai-pantai Syam dengan segera sebelum mengambil alih Yerusalem. Hal ini sangat logis karena dengan begitu Yerusalem dengan sendirinya akan jatuh ketangannya. Maka ia memberangkatkan pasukannya ntuk menaklukan kota-kota tepi pantai itu.
Dua bulan setelah kemenangan di Hattin pasukan Salahuddin telah membebaskan sebagian besar wilayah pantai Syam. Dan sekarang ia arahkan pasukannya menuju hadiah terbesar yaitu Yerusalem.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  mengatakan Yerusalem 20 september 1187, komandan yang bertanggungjawab di Yerusalem adalah seorang bangsawan kristen yang bernama Balian dari Ibelin mereka melakukan ritual aneh dengan mencukuri rambut anak anak bangsawan yang perempuan dan melakukan ritual ritual yang tidak biasa untuk melindngi mereka dari serangan Salahuddin. Salahuddin bertekad menaklukan Yerusalem dengan hunusan pedang untuk memebalaskan dendam masyarakatnya yang dibantai delapan puluh delapan tahun silam.
Setelah sepuluh hari penyerangan terhadap kota itu, Balian of Ibelin keluar untuk menemui Salahuddin untuk menawarkan penyerahan tanpa syarat. Yerusalem 2 oktober 1187, muslim memasuki Yerusalem, AllahuAkbar.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ, mengatakan Sebuah penampakan yang sangat jauh berbeda dari pembantaian berdarah pada Juli 1099 para pasukan salib dipersilahkan untuk pergi keluarga keluarga bangsawan beserta orang orang awam juga melakukannya dengan konvoi damai tanpa mendapatkan gangguan dari muslimin.
Adel Othman Head Ofhistory Dep Minya Univ mengatakan Salahudin menerapkan pajak keluar sebagai simbolis tanda menyerah dan sebagai situasi baru bagi pasukan salib di Yerusalem.
Ishaq Abaid, Prof Of history Ain Shams mengatakan, Bangsawan bangsawan kristen yang kaya menolak membayarkan pajak bagi orang orang miskin. Mereka hanya membayar untuk diri mereka sendiri.
Mahmoud Imran, prof Of European  Medieval univ, Patriach Heraclius Yerussalem mengumpulkan semua uang dalam peti simpanan gereja dan membawanya keluar kota dengan beberapa kedelai. Dia bahkan tidak membayarkan sepeserpun untuk para tahanan didalam kota.
Sejarawan mengatakan, disinilah kesatriaan Salahuddin jelas terlihat dengan uangnya sendiri ia membayarkan iuran bagi mereka yang meminta untuk meninggalkan Yerusalem. Hal ini mendapatkan pujian abadi. Bahkan musuhnya pun mencatat ini.
Muhammad Moenes awad ,prof Of history Battle mengatakan  sangatlah penting untuk melihat bagaimana sikap pemenang yang sessungguhnya . sepanjang sejarah banyak para komandan yang dibutakan oleh kemenangan mereka. Mereka membnuh membabi buta tapi Salahuddin ini sangatlah berbeda.
Jonathan Phillips, prof of History univ of London mengatakan Salahuddin sangat terkenal disepanjang sejarah atas kedermawannnanya, keadilannya dan kemampuannya menginspirasi rakyatnya. Ini adalah sebuah penghormatan dua sisi baik dari muslim maupun dari kristen, dan banyak cerita yang bisa menggambarkan ini. Salah satunya orang Frank ini bayinya diculik dan dibawa kepasar untuk dijual dan ia sangat merana karena ini. Beberapa orang Frank berkata coba temui Salahuddin pasti ia akan menolongmu.
Sejarawan mengatakan,  berdasarkan riwayat baik timur ataupun barat dikatakan ia mengambil tangan wanita itu dan mencari cari anak itu kesema tempat dan ia tidak berhenti sampai ia menemukan anak itu. Si ibu berlutut dikakinya dan berkata wahai sultan engkau sungguh mulia seandainya Raja kami di Barat seperti ini alangkah agungnya.
Salahuddin seorang perwira Kurdi sekarang merupakan sultan terbesar kaum muslimin yang telah membebaskan Yerusalem setelah delapan puluh delapan tahun pendudukan pasukan Salib memenuhi cita cita yang diwariskan dari tuannya Nuruddin Zengky. Sebagaimana tampat ibadah muslim dikembalikan mimbar yang dibuat oleh Nuruddin dua dekade sebelumnya akhirnya dibawa ke masjid Al Aqsa.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  mengatakan , Muhiddin bin zaki ulama terkenal Damskus membawakan khotbah pada kesempatan yang luar biasa ini.
Jonathan Phillips, prof of History univ of London mengatakan Kejatuhan Yerusalem ketangan Salahuddin pada tahun 1187 sangat menggncang Eropa Barat bahkan dikatakan Paus langsung meninggal ketika mendengar kabar itu. Ini adalah sesuatu yang membangkitkan dunia kristen dengan cara yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Christopher Tyerman, Hertford College Oxford univ mengatakan, hal ini mengakibatkan guncangan besar karena yerusalem dikira diberikan pada penguasa Kristen yang merupakan bagian dari skema dan rencana Tuhan. Maka pertanyaan mereka mengapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi ?
Lagipula pembebasan yerusalem baru baru ini bukanlah target Salahddin. November 1178 ia perintahkan pasukannya untuk bergerak ke Tirus dan mengepungnya namun selama dua bulan kota yang berbenteng kokoh ini bertahan .
Muhammad Moenes awad ,prof Of history Battle mengatakan, musim dingin datang dan pasukan Ayubi kelelahan dan sepertinya tidak mungkin melanjutkan pengepungan Tirus. Daerah daerah lain juga harus dikepung maka Tirus tidak menjadi hal utama lagi. Muhammad Al- Makhzoumy, Prof of history Labenese Univ mengatakan Ini adalah sebuah kesalahan  besar  Salahuddin karena sebagian besar paskan salib yang tersisa berkumpul semua di Tirus. Kota melakukan perlawanan ketat dan terdapat markas dimana pasukan salib bisa membalas setelah kekalahan Hattin.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  mengatakan, Tirus merupakan pelabuhan satu satunya yang masih berada ditangan pasukan pasukan salib. Acre, Agustus 1189, Tirus mulai melakukan tekanan-tekanan kepada Kota Acre dan mereka mengepungnya selama dua tahun. Waktu itu,Eropa Barat mengambil tindakan untuk menyelamatkan pasukan salib. Para pengkhotbah pergi menelilingi pasar,keramaian dan perkumpulan sambil membawa gambar yang mengilustrasikan seorang Ksatria Muslim yang mengencingi Gereja Suci Yerusalem. Hal ini untuk memprovokasi masyarakat dan menggiring mereka untuk mempertahankan tempat suci. Ibarat Salahuddin telah menghancurkan pemikiran damai Eropa.
Muhammad Moenes Awad, Prof Of History Battle mengatakan, Hal tersebut ironis, dimana Salahuddin membantu perkembangan sistem fiskal Eropa Abad pertengahan dengan aadanya adopsi terhadap pajak dan retribusi untuk membiayai pasukan salib baru.
Jonathan Phillips, prof of History univ of London mengatakan Semua Raja-Raja dan penguasa-penguasa di Barat harus mengemban salib mereka hars berangkat untuk memulihkan Yersalem dari muslim. Inilah yang disebut perang salib 3. Bahkan merupakan ekspedisi terbesar dari era perang salib.
Eropa menggerakan pasukannya dan tiga monarki terbesar Eropa bertolak menuju timur. Federick I kaisar kerajaan suci roma, dikenal dengan nama Barbarossa, Philip II Perancis, dikenal dengan Philip Augustus, dan tidak terkecuali Richard si hati singa, raja Inggris. Kaisar Barbarossa meninggal di Asia Minor dalam perjalanannya menuju tanah suci. Namun philip Agustus dan Richard lion sampai dengan aman melalui jalur laut. Pasukan mereka mulai bergabung dengan pasukan salib yang mengepung Acre selama dua tahun penuh. 
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  mengatakan Pasukan salib baik pasukan setempat atau pasukan dari luar semua bergabung mengepung Acre. Sementara para bangsawan yang ikut bergabung dengan Salahuddin di pertempuran Hattin mulai bergabung pulang kampung. Ini nmerupakan fakta bahwa mereka menolak panggilan Salahuddin untk kembali datang. Sehingga mencegah salahuddin untuk mematahkan pengepungan. Sedanngkan hal tersebut merpakan antara hidup dan mati. Itu merupakan pertempuran puncak bagi mereka.
Sejarawan mengatakan Pengepungan terhadap muslimin di Acre semakin berat sehingga mereka tidak mempunyai pilihan selain menyerah. Mereka mengumumkan hal ini pada pertengahan Juli 1191.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  mengatakan Mereka menyerah dengan syarat bahwa keamanan mereka dijamin. Richard tidak memenuhi janjinya dan membunuh tiga ribu tahanan. Mendapati tiga ribu orang ini dengan pertempuran ...tapi sejarah berlandaskan fakta bukan bagaimana jika. Salahuddin pahlawan pertempuran Hattin yang merasakan manisnya kemenangan sekarang sedang meminum pahitnya kekalahan.
Philip Augustus kembali ke Perancis  meninggalkan Richard si hati singa sebagai komandan tunggal pasukan salib III. It bagaikan tombak yang menghidupkan mimpi mimpi kejayaan melalui penaklkan kembali Yerussalem. Ia mulai memilikirkan untk bergerak langsung menuju Yerusalem yang mana dijaga kuat oleh Salahuddin.  
Sejarawan mengatakan Salahuddin telah menghancurkan sumur sumur antara Acre dan yerusalem untuk mencegah pasukan pasukan salib menggnakannya jika mereka memaksakan bergerak menuju Yerusalem. 
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  mengatakan Salahuddin merasa bahwa pasukan pasukan ini tidak akan sanggup merebut kembali wilayah wilayah yang ia bebaskan baik di Palestina ataupun di pantai pantai Syam. Disisi lain ia takut akan serangan langsung ke Yerusalem maka ia membuat pertahanan disana.
Ellias Al Kattar prof of History Labanese Univ mengatakan, Richard mendapatkan berita bahwa kerajaannya di Inggris sedang terancam maka ia mati matian untk mendapatkan sebuah kesepakatan dan pulang.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  mengatakan Richard menyadari bahwa ia tidak akan bisa membuat kemajuan yang berarti atau membuat Yerusalem dibawah kendalinya sehingga membuatnya masuk kedalam sebuah bentuk negosiasi.
Muhammad Moenes Awad, Prof Of History Battle mengatakan Salahuddin sangat jeli dengan mengirimkan saudaranya Al – Adil ntuk menemukan solusi dengan salibin. Sepetember 1192 setelah negosiasi negosiasi sepanjang tahn akhirnya sampai pada kesepakatan Ramla, sebuah puncak diplomasi Ayubi.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  Kesepakatan ramla tetap membuat siatusi seperti apa adanya Richard tidak bisa mengbah situasi militer dilapangan, wilayah wilayah yang ditaklukan Salahuddin tetap dibawah kendalinya. Pasukan Salib hanya mendapatkan Tripoli dan Antioch yang mana sebelumnya telah mereka kuasai dan belum diperangi. Mereka juga mempertahankan Acre yang mana telah mereka duduki.
Acre oktober 1192, setelah lebih setahun di Timur Richard si hati Singa kembali ke Eropa tanpa kunci Yerusalem. Perang salib III berakhir dengan kegagalan.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  Salahuddin bisa bersantai sejenak setelah kepergian Richard, namun penyakit telah mulai menggerogotinya.
Muhammad Moenes Awad, Prof Of History Battle mengatakan Damascus 4 maret 1193 ia jatuh sakit selama sebelas hari kesehatannya memburuk dan tidak ada tabib yang bisa menyelamatkannya. Saat subuh, rabu 4 Maret 1193, Salahuddin tutup usia. Ketika Salahuddin meninggal mereka tidak menemukan apa apa dalam petinya kecuali senilai 94 sen. Hanya itu harta seorang Sultan.  Ketika ia akan dikafani mereka meminjam kain kafan untuk membalut Sultan besar ini yang telah mengorbankan harta dan kesehatannya dalam jalan jihad. Begitulah imagenya diukir dan tetap hidup sampai hari ini.
Qaseem Abdu Qaseem, Head Of History Dept Zaqaziq Univ  Gerakan jihad Islam yang dipimpin oleh salahudddin mampu mengalahkan prajurit prajurit latin terbaik dan memulihkan Yersalem simbol perjuangan panjang. Masalahnya pengganti Salahuddin tidak memiliki kaliber yang sama sehingga era pendudukan pasukan salib tetap bertambah sekitar seratus tahun kedepan.
Dalam satu abad kedepan perjuangan akan terus berlanjut tapi badai yang berkumpul di timur mengancam dunia muslim jauh lebih besar dari yang datang dari Barat yang dikenal dalam sejarah sebagai perang salib

Subtitle Indonesia: https://youtu.be/E42nNLNOKwM