Tuesday, December 25, 2018

Ujian Hidup

Disaat engkau mengetuk pintu kebaikan manusia, namun mereka mengacuhkanmu
Disaat engkau percaya pada seseorang, namun dia menghianatimu dibelakang
Disaat engkau berharap pada seseorang yang bisa diharapkan namun ia mengecewakan

Maka disaat itulah 
Allah ingin engkau kembali dan berharap hanya pada-NYA semata

Bila Allah inginkan kemudahan pada hamba-NYA, maka jalan keluar akan datang dari yang tidak disangka- sangka

Orang yang paling bahagia 
adalah orang yang menghadapkan wajahNYA hanya pada Allah

Orang yang bahagia adalah orang yang menautkan hatinya 
hanya pada Allah semata 

Dirinya yakin jalan keluar atas berbagai kesulitan hanya datang dari Allah

"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri pada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan dan mengikuti agana Ibrahim yang lurus,dan Allah memilih Ibrahim menjadi kesayanganNYA
( QS Annisa: 125)

Ketika manusia menghinamu
 ketahuilah 
mereka tidak membuatmu hina atau mulia

Ketika engkau memelas pada manusia tetapi engkau 
mendapati mereka mengejekmu
 maka pahamilah 
bahwasanya mereka 
tidak dapat memberi manfaat atau mudharat apapun pada dirimu

Jika musibah dan hinaan terus datang bertubi -tubi, terus menyapa hati 
dan begitu hebatnya, 
ketahuilah bahwasanya engkau memiliki Allah yang tak pernah mengecewakanmu

engkau memiliki Allah yang mendengar atas keluh kesahmu
engkau memiliki Allah Yang Maha Memgetahui dari segala yang tersembunyi
engkau memiliki Allah yang menunjukan kasih sayangNYA
Dia sangat suka engkau meminta padaNYA ( QS Annamal : 62)

“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Rabbnya: ‘(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha-penyayang di antara semua penyayang.” (QS. 21:83) 
Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat-gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang beribadah kepada Allah. (QS. 21:84)” (al-Anbiyaa’: 83-84)


tidaklah seorang hamba berdoa dengan tulus ketika musibah menimpanya
 kecuali Allah 
memberinya satu dari dua perkara

Jika Allah mengetahui bahwa kesulitannya lebih baik diangkat maka Allah akan mengangkatnya segera, 
dan jika Allah mengetahui
 bahwa kesulitannya belum saatnya diangkat maka Allah akan mengilhamkan keyakinan, keimanan dan ketundukan 
pada takdirNYA sehingga dia merasakan bahwa musibah itu bagian nikmat yang harus disyukuri dan derajatNYA ditinggikan oleh Allah.

Saat musibah menyapamu
Justru saat itulah saat yang tepat untuk menyepi
Menyepilah dengan Allah 
Membiarkan hanyut dalam lautan munajat 

Manusia paling bahagia 
adalah manusia yang hanya mengeluh pada Allah, bukan pada manusia dan juga makhluk lainnya.

Manusia yang paling bahagia adalah manusia yang yakin hanya pada Allah 
Bukan pada si fulan dan si fulan

Tujuan ujian adalah engkau lari menuju padaNYA
Tujuan ujian adalah ketika seorang hamba mengadu padaNYA
dan berpaling dari selain Allah




Sumber : ust Oemar Mitha 




Friday, December 21, 2018

Ashabul Fiil

  Peristiwa Ashabul Kahfi berkaitan erat dengan kisah Asbabul ukhdud, dimana sekita kurang lebih dua puluh ribu penduduk Yaman dimasukan kedalam parit yang didalamnya ada api. Dari sekitar dua puluh ribu penduduk Yaman tersebut ada satu orang yang berhasil melarikan diri ia adalah Daus Djusa'laban. Daus melarikan diri menyebrangi lautan sampailah ke wilayah Romawi. Di Wilayah Romawi ia pun menghadap Kaisar melaporkan kejadian yang dialami di wilayah Yaman. Kaisar Romawi tentu saja marah, karena Romawi pada saat itu penganut agama Nasrani.
  Kaisar Romawi mengirim Daus sambil membawa surat ke wilayah Afrika, dimana wilayah tersebut tunduk dan patuh pada kerajaan Romawi, untuk bertemu dengan Najasi (Raja) Afrika. Najasi setelah membaca surat tersebut tentu saja marah dan ia pun mempersiapkan pasukan untuk menyerang Yaman. Dua orang terbaik dipilih Najasi untuk memimpin pasukan ke Yaman, yang bernama Abrahah dan Iryad. Peperangan pun terjadi di wilayah Yaman, pasukan Djunuwas kalah dan Djunuwas sendiri melarikan diri ke Laut merah dan ia pun mati tenggelam.
  Wilayah Yaman pun akhirnya jatuh ke tangan Najasi, dipimpin oleh Iryad. Iryad seorang pemimpin yang sangat kasar selalu bersikap dzalim terhadap siapapun tanpa pandang bulu. Abrahah,wakil Iryad terus menasehati agar tidak berbuat dzalim, tetapi Iryad tidak mendengar sampai akhirnya terjadilah pertikaian diantara keduanya. Abrahah membawa pasukan dari Najasi dan berhadapan langsung dengan Iryad, kedua pasukan sama - sama kuat. Keduanya pun berperang, ditengah peperangan sedang berlangsung hidung Abrahah terkena sabetan pedang Iryad dan Abrahah pun jatuh tersungkur, Iryad menyangka Abrahah sudah mati disaat itu Iryad lengah, lalu Abrahah pun bangun dan menusukan pedangnya kepada Iryad, lalu Iryad pun mati.
  Berita kematian Iryad sampai ke Najasi, tentu saja membuat Najasi marah ia berjanji akan menginjak tanah Yaman dan mennggunduli kepala Abrahah. Abrahah tentu saja ketakutan, maka ia pun menggundul rambutnya sendiri, rambutnya beserta tanah dan juga surat ia kirimkan ke Najasi. Surat tersebut berisi permohonan maaf serta kejadian yang sebenarnya antara dirinya dan Iryad ia ceritakan dalam surat tersebut dan ia pun berjanji Yaman dibawah pimpinannya tetap tunduk pada Najasi. Walau surat tersebut sudah dikirimkan kepada Najasi tetap saja Abrahah ketakutan, khawatir Najasi tetap akan menyerang Yaman. Untuk menyenangkan Najasi, maka Abrahah pun membangun sebuah gereja yang sangat besar di beri nama Khulaisy. Abrahah berjanji akan buat semua penduduk di Jazirah Arab datang ke Gereja Khulaisy.   Abrahah pun mengirimkan  surat ke seluruh Jazirah Arab dimana isi surat tersebut isinya seruan untuk beribadah di Gereja Khulaisy. Di Mekah, ada satu kelompok yang bernama Ahlunasy, mereka adalah sekumpulan orang-orang yang pintar berakal tugasnya membolak balikan nama-nama bulan sekehendak mereka, mereka juga ahli berperang tapi mereka sangat memulyakan Ka'bah. Ketika surat Abrahah sampai kepada mereka, salah satu perwakilan Ahlunasy datang ke Yaman mengunjungi Gereja Khulaisy, pada saat sudah berada di Gereja tersebut bukannya memulyakan tetapi malah memgotori Gereja tersebut dengan kotoran. Setelah puas mengotorinya, Ahlunasy tersebut pulang kembali ke Mekah.
  Abrahah kaget tatkala mengetahui keadaan gereja yang kotor yang diakibatkan oleh Ahlunasy. Abrahah pun bertanya, siapa Ahlunasy? Darimana ia berasal?Abrahah pun mendapatkan jawaban, bahwa Ahlunasy adalah berasal dari Mekah yang sangat  memulyakan Ka'bah. Abrahah pun bertanya lagi, Mekah itu dimana? Apa itu Kabah?
  Setelah mendapatkan jawaban tentang Kabah, maka Abrahah pun memutuskan untuk menyerang Kabah. Ia membawa pasukan Gajah. Pada saat Abrahah hendak menyerang Kabah, Mekah saat itu dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Abdul Muthalib. Abdul Muthalib mengetahui Abrahah akan menyerang Mekah, maka ia umumkan kepada masyarakat Mekah untuk keluar dari rumah- rumahnya dan diharuskan yinggal di Gunung- Gunung. 
   Pasukan Gajah dipimpin oleh Gajah yang besar kuat berwarna putih, yang diberi nama Mahmud. Pada saat pasukan gajah sudah mendekati Kabah, hendak menghancurkan Kabah, tiba - tiba saja Mahmud duduk. Ketika Mahmud duduk maka otomatis gajah - gajah yang lain pun duduk. Sudah dipukul,sudah didorong tetap saja si Mahmud duduk tidak mau berdiri. Disaat yang bersamaan langit tiba - tiba gelap, dan gelapnya lamgit karena banyaknya burung Ababil yang membawa batu yang berasal dari neraka jahanam, dilemparkannya batu-batu tersebut kepada pasukan Gajah dan tidak ada satu orangpun yang selamat dalam peristiwa itu. 
  Sejak peristiwa Ashabul Fiil,maka Kabah pun semakin diagungkan. Dan pada saat peristiwa Ashabul Fiil tersebut terjadi, Nabi Muhammad SAW pun lahir.

Wednesday, December 19, 2018

Asbabul Ukhdud

  Pendeta Nasrani yang bernama Femion ingin menyebarkan ajaran Nasrani ke wilayah Yaman. Di tengah jalan menuju Yaman ia dirampok, kemudian ditawan dan akhirnya dijadikan budak untuk dijual di wilayah Najran, Afrika. Di Najran, Femion tinggal bersama Tuannya. Pada suatu malam tuannya masuk ke kamar Femion karena tuannya melihat ada cahaya di kamar tersebut, Tuannya pun bertanya, bagaimana bisa? Femion menjelaskan bahwa ia sedang beribadah kepada Allah, dan keyakinan yang dianut adalah Nasrani. Femion pun mengajak Tuannya untuk masuk ke dalam agama Nasrani, tetapi Tuannya menolak, karena ia berpegang teguh pada keyakinan leluhurnya yaitu menyembah pohon.
  Femion pun bertanya, bagaimana bila Tuhanku menghancurkan Tuhanmu? Jawab Tuannya pada waktu itu, Saya akan beriman pada Tuhanmu. Lalu Femion meminta Tuannya untuk mengumpulkan penduduk Najran, dan Femion pun berdoa pada Allah meminta agar pohon sesembahan penduduk Najran dihancurkan. Doa Femion dikabulkan oleh Allah, Allah turunkan petir dan pohon-pohon sesembahan pun hancur. Dengan adanya peristiwa ini maka penduduk Najran pindah keyakinan menjadi Nasrani. Seiring waktu ajaran Nabi Isa as ( Nasrani ) menjadi kuat. Setelah Femion wafat, lahirlah pendeta-pendeta Nasrani, salah satunya bernama Abdullah bin Samir. Abdullah bin Samir memiliki keinginan menyebarkan ajaran Nasrani di wilayah Yaman, sebagaimana cita-cita Femion dulu. Maka pergilah Abdullah bin Samir ke wilayah Yaman. Yaman dipimpin oleh seorang Raja keturunan Taban as'ad yang bernama Djunuwas. Kalau Taban As,ad beragama Yahudi, pada saat dipimpin oleh Djunuwas keyakinan yang dianut menyembah berhala, bahkan Djunuwas sendiri menobatkan dirinya menjadi Tuhan. 
  Djunuwas memiliki seorang penyihir yang sangat kuat tempatnya bertanya banyak hal. Melihat keadaan Yaman bukan lagi sebagai pemeluk kitab Taurat, bahkan orang-orang yang menganut agama Yahudi yang tidak mau pindah keyakinan disiksa bahkan sampai dibunuh, maka Abdullah bin Samir memutuskan tinggal di sebuah Gua yang terletak di sebuah Gunung. Pada suatu hari, penyihir meminta kepada Djunuwas untuk mencari seorang pemuda yang bisa dididik menjadi penyihir, karena penyihir tersebut merasa dirinya sudah tua harus ada yang menggantikan dirinya untuk mendampingi Raja. Maka Raja pun mengadakan Sayembara, dari sejumlah pemuda yang mendaftarkan diri berhasilah seorang pemuda yang cerdas bernama Wadhoh. Wadhoh pun mulai belajar sihir. Kebetulan perjalanan antara rumah Wadhoh dan rumah penyihir harus melewati Gua yang ditinggali oleh Abdullah bin samir, dan Wadhoh pun secara kebetulan bertemu dengan Abdullah bin Samir, singkatnya Wadhoh pun juga belajar ajaran Nabi Isa ( Nasrani).
  Pada suatu hari setelah selesai belajar sihir, ditengah jalan terdapat Hewan (Dabbah) yang menghalangi jalan. Orang - orang meminta bantuan Waddoh untuk menyingkirkan hewan tersebut. Dalam hatinya Waddoh berkata, saatnya membuktikan ajaran siapa yang benar, apakah ajaran si penyihir atau ajaran Abdullah bin samir. Wadhoh pun mengambil batu kerikil sambil mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar dilemparilah hewan tersebut dengan batu dan Qodarullah hewan tersebut jatuh kejurang kemudian mati. Orang - orang yang menyaksikan takjub dengan kekuatan sihir Wadhoh, tetapi Wadhoh segera membantahnya bahwa ini bukan pekerjaan sihir, tetapi ini kuasa Allah. Wadhoh pun menjelaskan kalau sihir itu bohong, sihir itu hanya taktik, penampakan-penampakan yang muncul karena sihir hanya untuk menakut - nakuti saja. Setelah kejadian tersebut Wadhoh tidak pernah datang lagi ke tempat penyihir dan tentu saja Penyihir itu merasa kehilangan dan ia pun melaporkan hal tersebut pada Raja. 
  Raja pun meminta prajuritnya untuk mencari tau tentang Wadhoh. Berdasarkan hasil temuan para prajurit, ternyata Wadhoh mendakwahkan ajaran Nasrani, dan Wadhoh pun menjelaskan kepada masyarakat bahwa sihir itu bohong dan yang paling mengejutkan Wadhoh nenjelaskan kepada penduduk Yaman bahwa Raja Djunuwas bukan tuhan. Raja pun meminta para prajurit kerajaan untuk menangkap Wadhoh. Raja meminta Wadhoh untuk mengakuinya sebagai tuhan, tetapi Wadhoh tidak mau. Atas perintah Raja, Wadhoh pun diibawa ke sebuah gunung, diikat badannya dan hendak dilemparkan kebawah. Wadhoh pun berdoa pada Allah dengan mengucapkan Allahumaghfinihim maa syi'ta yang artinya ya Allah ambil alihlah orang - orang ini. Maka Qodarullah, Allah datangkan badai besar lalu prajurit - prajurit itu lah yang jatuh sedangkan Wadhoh dalam keadaan baik - baik saja. Wadhoh kembali ke istana, ia menemui Djunuwas ingin memperlihatkan keadannya baik -baik.saja karena pertolongan Allah. 
  Djunuwas mengancam Wadhoh tetap akan membunuh Wadhoh dengan cara lain. Wadhoh berkata pada Djunuwas, tidak mungkin Allah pasti menolong. Sudahlah, berimanlah pada Allah dan imani pula Nabi setelah Nabi Musa as, yaitu Nabi Isa as. Tetapi Djunuwas bersikukuh tidak mau beriman pada Allah, ia memerintahkan prajurit-prajurinya untuk membawa Wadhoh ketengah lautan sambil diikat dan dibelenggu untuk dilemparkan ketengah lautan. Qodarullah Allah datangkan ombak besar, prajurit-prajurit itu pun mati tenggelam. Rantai yang membelenggu Wadhoh pun terlepas, lalu ia pun berenang dan sampailah didaratan dengan selamat. Wadhoh kembali ke Istana menemui Djunuwas, untuk memperlihatkan kekuasaan Allah begitu nyata.
  Djunuwas tetap tidak mau beriman. Wadhoh pun akhirnya berkata pada Djunuwas, ambilah busur panah saya ini, kemudian kumpulkanlah penduduk Yaman setelah penduduk terkumpul panahlah saya sambil membaca bismillahi Robbul Gulaam. Lalu Djunuwas pun meminta penduduk Yaman berkumpul, kurang lebih dua puluh ribu orang berkumpul dan menyaksikan Djunuwas memanah Waddhoh sambil membaca bismillahi Robbul Gulaam. Maka terbunuhlah Wadhoh. Penduduk Yaman yang menyaksikan hal tersebut membenarkan bahwa apa yang disampaikan Wadhoh benar adanya, semua karena Allah.  Maka penduduk Yaman pindah keyakinan, memeluk agama Nasrani. Dzunuwas tidak terima alan hal tersebut, ia menginginkan dirinya tetap sebagai tuhan. Maka Dzunuwas pun menpersiapkan Parit yang didalamnya penuh dengan api. Para prajuritnya diperintahkan untuk melemparkan  penduduk Yaman kedalam Parit yang penuh dengan api. 
  Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, ada tiga bayi yang berbicara pada saat masih dalam buaian Ibunya. Salah satu bayi yang bisa berbicara adalah bayi pada masa Asbanul ukhdud. Waktu ibunya mau loncat yang dipikirkan ibu tersebut bayinya. Tetapi kemudian, bayi tetsebut menangis sampai berkata loncatlah wahai ibu, karena kau benar.
Demikianlah kisah asbabul ukhdud dimana peristiwa tersebut oleh Allah di jelaskan dalam QS Al Buruj ayat 1-8
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan demi hari yang dijanjikan. Demi yang menyaksikan dan yang disaksikan. Binasalah orang-orang yang membuat parit (yaitu para pembesar Najran di Yaman),
ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin.Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji

Walahualam bishawab
Sumber; sirah Nabawiyah part 3
Ust khalid Basalamah

Tuesday, December 18, 2018

Masuknya Agama Yahudi ke Jazirah Arab ( Yaman)

Taban As'ad adalah Raja Yaman yang sangat kaya, memiliki jiwa berdagang. Suatu hari Taban As'ad pergi ke wilayah Yatsrib ( Madinah) bersama anaknya untuk berniaga kurma. Taban As' ad kembali pulang ke Yaman, tetapi anaknya tetap tinggal di Madinah ditugaskan untuk mengirimkan kurma Madinah ke Yaman. Suatu hari anaknya terlibat pertengkaran dengan penduduk Madinah lalu terbunuh. Taban As'ad pun marah kemudian ia membangun pasukan memerangi penduduk Madinah. Taban as'ad sebetulnya kagum dengan akhlaq penduduk Madinah, pada pagi hari hingga sore hari penduduk Madinah melayani perang yang dilancarkan oleh pasukan Taban As'ad , tetapi malamnya penduduk Madinah menghentikan peperangan kemudian menjamu para pasukan  tentara Taban As'ad dengan hidangan makanan. Tetapi walau pun akhlaq penduduk Madinah baik tetap tak menyurutkan keinginan Taban As'ad untuk membalas dendam kematian putranya, Kota Madinah tetap dikepung oleh tentara Taban As'ad selama kurang lebih empat puluh hari, tapi tetap saja belum berhasil menghancurkan kota Madinah.

Dua pendeta Yahudi Madinah, akhirnya menemui Taban As'ad lalu bertanya padanya, apa sebenarnya yang kau inginkan? Kata Taban As'ad anaku terbunuh, dan Aku ingin menghancurkan Kota ini. Dua pendeta tersebut menjawab, anda takkan mampu karena kota ini adalah tempat hijrahnya Nabi terakhir. Taban As'ad bertanya lagi, dari mana kalian tahu? Kedua pendeta tersebut menjawab, dari kitab suci yang kami imani yaitu kitab suci Taurat. Kedua pendeta tersebut akhirnya menjelaskan tentang agama Yahudi. Taban As'ad pun akhirnya pindah keyakinan menjadi  pemeluk kitab Taurat yang asalnya penyembah berhala.

Taban As'ad meminta kepada kedua pendeta tersebut untuk ikut ke Yaman supaya penduduk Yaman bisa memeluk agama Taurat. Kedua pendeta tersebut pun memenuhi keinginan Taban As,ad. Ditengah perjalanan, di sekitar Kota Mekah  Taban As'ad bertemu dengan suku Khuzail, suku tersebut tidak suka penduduk Mekah dan juga tidak suka penduduk Yaman.  Suku tersebut bermaksud mengadu domba. Suku Khuzail lalu datang menemui Taban As'ad dan menjelaskan bahwa di Kota Mekah terdapat suatu tempat yang bernama Kabah, didalam Kabah terdapat banyak emas, kalau ingin mendapatkan emas yang banyak berarti kabah harus dikuasai. Taban As'ad tergiur dengan hal tersebut lalu mengirimkan mata-mata dan ternyata berdasarkan hasil pantauan mata-mata, Mekah tidak memiliki pasukan besar. Taban As'ad pun memerintahkan pasukanya untuk menyerang Kota Mekah. 

Pada saat hendak menyerang, dua pendeta tersebut menghalanginya dan menjelaskan bahwa suku khuzail bermaksud mengadu domba antara Yaman dan Mekah. Suku Khuzail tidak suka dengan penduduk Yaman dan juga tidak suka  dengan Penduduk Mekah. Pendeta tersebut juga menjelaskan bahwa didunia ini tidak ada rumah Allah, kecuali ditempat ini, yaitu Kabah. Demi Allah jika anda datang ketempat ini bermaksud menyerang, Allah pasti akan menghancurkan anda.

Taban As'ad pun meminta saran kepada kedua pendeta tersebut langkah yang sebaiknya dilakukan. Pendeta tersebut menyarankan untuk mengagungkan Kabah dengan melakukan thawaf, dan ia pun melakukannya, tetapi kedua pendeta Yahudi  tersebut tidak ikut thawaf karena di sekitar kabah masih banyak patung berhala.Pada saat masih berada di Mekah, Taban As'ad bermimpi meletakan kain diatas Kabah, Taban As'ad pun bangun dari mimpinya kemudian ia menyumbangkan kain yang bagus untuk diletakan di atas Kabah. Esoknya bermimpi hal yang sama, lalu ia pun menyumbangkan kain yang lebih bagus dari sebelumnya. Kain yang dimaksud adalah kain  penutup Kabah yang disebut dengan qiswah.

Setelah meninggalkan Mekah, tibalah di Yaman, setibanya di Yaman Taban As'ad mengumpulkan pendeta-pendeta Yaman yang menyembah berhala dan api. Pendeta -pendeta tersebut diminta untuk meninggalkan keyakinannya, akan tetapi mereka menolak. Taban As'ad dan kedua pendeta Yahudi pun bermusyawarah untuk mencari jalan keluarnya. Pada saat sedang bermusyawarah, sebagian masyarakat Yaman mengusulkan pada Taban As'ad agar dua pendeta Yahudi dan pendeta-pendeta  Yaman yang penyembah  berhala dibawa ke sebuah tempat, dimana ditempat tersebut terdapat pintu gerbang yang cukup besar tertutup rapat, dibelakang pintu tersebut terdapat api yang sangat besar. Kepercayaan masyarakat Yaman apabila ada yang bertikai maka yang bertikai tersebut dibawa ke depan pintu gerbang lalu pintu tersebut dibuka dibelakang pintu tersebut terdapat api menyala berkobar, jika diantara yang bertikai terkena kobaran api maka ia yang salah, tapi jika tidak ia yang  benar.

Usulan masyarakat pun diterima, pendeta Yahudi dan pendeta berhala dibawa kepintu gerbang yang dibelakangnya ada api, diberdirikanlah mereka Qodarullah pendeta Yahudi tidak dilalap api, tetapi sebaliknya pendeta-pendeta berhala mati dilalap api. Melihat peristiwa tersebut maka seluruh penduduk Yaman pun memeluk Yahudi.

Wallahualam bishawab

Sumber:
Sirah Nabawiyah part 2,Ust Khalid Basalamah

Monday, December 17, 2018

Awal Lahirnya Kemusyrikan Di Mekah

Setelah Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as wafat,penduduk Mekah dan sekitarnya  tetap menjalankan ajaran Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Salah satu ajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim adalah menjalankan ibadah haji dan umrah. Pada waktu itu Mekah dipimpin oleh suku Zurhum termasuk memimpin pengelolaan haji dan umrah. Pada saat musim haji dan umrah  secara perniagaan tentu  saja mendapatkan keuntungan yang besar bagi suku tersebut. Disekitar kota Mekah terdapat suku lain yang bernama suku Khuzaa'ah. Suku ini suka sekali berperang dan suku ini iri dengan keberhasilan suku Zurhum dalam perniagaaan. Maka suku Khuza'ah pun menyerang suku Zurhum dan qodarullah suku Khuzaah memenangkan peperangan tersebut. Sebelum memasuki benteng Kota Mekah,beberapa pembesar suku zurhum berinisiatif untuk menimbun sumur Zam Zam dan sepakat untuk tidak memberitahukan perihal sumur zam zam tersebut. Mekah pada saat itu akhirnya dipimpin oleh suku Khuza'ah.Menurut para ahli sejarah,suku Khuzaah memimpin kurang lebih 300- 500 tahun. 
Suku Khuza'ah dipimpin oleh seorang kepala suku yang bernama Amru bin luhay.
Amru bin luhay ini adalah pemimpin yang sangat disegani,suka memberi makan orang-orang yang melaksanakan ibadah haji tetapi dia sendiri bukan pengikut ajaran Nabi Ibrahim as dan dia sendiri tidak paham tentang ajaran Nabi Ibrahim as.
Pada suatu hari Amru bin Luhay pergi ke negeri Syam(syria,Palestina,Yordania,Libanon), pada saat sedang berada di negeri Syam,ia melihat sekelompok orang sedang melakukan sembah berhala. Amru bin luhay bertanya,apa yang sedang kalian lakukan? Jawab mereka,kami sedang meminta pada Allah melalui patung -patung ini untuk meminta banyak hal diantaranya meminta air, meminta hujan dan  seluruh keinginan tersebut dikabulkan. Amru bin luhay tertarik akan hal tersebut,mengingat di Mekah tidak memiliki air,maka Amru bin luhay pun membeli bebetapa patung salah satunya adalah patung Hubal,patung yang cukup besar yang kemudian disimpan di pintu gerbang Kota Mekah.
Sepulangnya dari negeri Syam,Amru bin luhay pun membuat kebijakan - kebijakan yang bertentangan dengan ajaran Ibrahim yaitu:
Seluruh penduduk kota Mekah setiap hari wajib mendatangi patung Hubal untuk meminta air.
Setiap Suku yang ada di Mekah diharuskan membuat patung-patung yang nantinya disimpan didepan benteng sukunya masing-masing tentu saja untuk dijadikan sesembahan. Pada musim haji dan Umrah,banyak    penduduk diluar kota Mekah yang bertanya tentang patung- patung tersebut,lalu setelah dijelaskan kegunaan dan fungsinya banyak yang tertarik dan akhirnya mereka pun membeli patung patung tersebut,dan pembuatan patung- patung tersebut menjadi sumber pendapatan baru penduduk Mekah.

menyuruh agar anak setiap bayi perempuan yang lahir dibunuh 
sebagaimana di jelaskan dalam 
QS An Nahl ayat 58 - 59
Padahal apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam), dan dia sangat marah.Dia bersembunyi dari orang banyak, disebabkan kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah alangkah buruknya (putusan) yang mereka tetapkan itu.
QS Azzukhruf : 17
Dan apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa (kelahiran anak perempuan) yang dijadikan sebagai perumpamaan bagi (Allah) Yang Maha Pengasih, jadilah wajahnya hitam pekat, karena menahan sedih (dan marah).
QS. Attaqwir : 8
dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya

Mengubah Talbiyah
Talbiyah yang biasa kita gunakan ditambahi dengan kalimat Illa syarikan huwa lak (kecuali sekutu ya Allah milikmu yang  yang engkau kuasai), tamlikuhu wama malak (dan apapun yang engkau miliki)

memberlakukan hukum syariat yang dibuat sendiri, yaitu pensyariatan Bahirah,Saibah,wasilah dan haam
Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS Al Maidah ayat 103
Allah tidak pernah mensyariatkan adanya Bahirah, Sa'ibah, Wasilah dan haam. Tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.

Bahirah adalah unta betina yang sudah beranak lima kali,anak ke lima nya adalah unta jantan.maka ibu unta tersebut telinganya harus dipotong kemudian unta tersebut dilepaskan tidak boleh ditunggangi apalagi diambil air susunya.
Saibah adalah unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja karena suatu nadzar. Karena nadzar tersebut,unta ini tidak boleh diapa-apakan,ditunggangi dan diambil air susunya.
Wasilah adalah domba betina yang melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina yang jantan disebut wasilah,yaitu domba suci yang dijadikan berhala
Haam adalah unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi karena berhasil menghamili unta betina 10 kali.
Atas apa yang dilakukan oleh Amru  bin luhay menyebabkan keadaan di Mekah tidak lagi menjalankan ajaran Nabi Ibrahim secara murni tetapi penuh dengan kesyirikan. Secara Rububiyah mereka mengakui keberadaan Allah,tetapi secara Uluhiyah mereka melakukan sirik.
Imam al-Bukhâri meriwayatkan, dari az-Zuhri, dari Urwah, sesungguhnya Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Aku melihat neraka jahannam sebagiannya saling membakar pada sebagian yang lain (apinya berkobar-kobar), dan aku melihat ‘Amr (bin Luhay al-Khuza’i) menarik-narik isi perutnya di dalam neraka. Dan dia adalah orang pertama yang memberikan persembahan berupa saa’ibah kepada berhala. [HR. al-Bukhari].
Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah dalam tafsirnya membawakan riwayat dengan sanadnya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, “Saya mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Aktsam bin al-Jaun Radhiyallahu anhu :
Wahai Aktsam, aku melihat ‘Amr bin Luhay bin Qama’ah bin Khindaf menarik-narik isi perutnya di dalam neraka. Aku belum pernah melihat ada seseorang yang mirip dengan orang lain dibanding engkau dengan dia dan dia dengan engkau”. Aktsam berkata, ‘Ya Rasûlullâh, aku khawatir jika keserupaan itu akan membahayakanku.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak, sesungguhnya engkau orang Mu’min, sedangkan dia orang kafir. Sesungguhnya dia adalah orang pertama yang merubah agama Nabi Isma’il, orang pertama yang mengadakan persembahan kepada berhala berupa bahîrah, sâ’ibah dan Hâmiy”
Demikianlah sejarah awal kemusrikan yang terjadi di Mekah,yang menyebabkan masyarakat Mekah menjadi masyarakat Jahiliyah.

Wallahualam bishawab
Sumber:
Sirah Nabawiyah part 2,Ust Khalid Basalamah


Sunday, December 16, 2018

Sejarah Ka'bah

Nabi Ibrahim as diperintahkan untuk membangun Ka'bah diatas pondasi dasarnya yang bernama bakkah. Nabi Ibrahim as meminta bantuan putranya,yaitu Nabi Ismail as untuk menjalankan perintah Allah SWT. Ka'bah pun mulai dibangun dengan bangunan yang sederhana terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan air,dicetak lalu dikeringkan kemudian disusun satu sama lain. Setiap selesai menyusun ,Nabi Ibrahim as,mundur kebelakang naik ke tempat yang agak tinggi untuk melihat susunan bangunan Ka'bah susah stabil atau belum. Pijakan kaki Nabi Ibrahim untuk melihat kestabilan bangunan Ka'bah tersebut disebut Maqom Ibrahim. Setelah selesai menyusun, Nabi Ibrahim menyuruh Nabi Ismail untuk mencari sebuah batu besar dan keras untuk menguatkan bangunan Ka'bah. Nabi Ismail pun mencari batu tersebut dan kemudian kembali dengan nembawa sebuah batu yang dinamakan Hajar Aswad. Batu tersebut adalah batu pemberian dari Allah yang berasal dari Surga yang tadinya berwarna putih tetapi karena dosa manusia batu tersebut berubah warnanya menjadi hitam.
Setelah selesai pembangunan Ka'bah tersebut,lalu Allah memerintahkan keduanya untuk menjaga Ka'bah dan Allah jualah yang mengajarkan thawaf di mulai dari Hajar Aswad, lalu shalat di belakang Maqom Ibrahim. Sebagaimana di jelaskan dalam QS Al-Baqoroh : 125-129:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”

Allah,melalui malaikat Jibril memerintahkan Nabi Ibrahim as,untuk menyeru manusia yang beriman untuk melaksanakan haji. Nabi Ibrahim bertanya pada Malaikat Jibril,bagaimana  suaraku bisa terdengar? Jawab Malaikat Jibril, tugasmu hanya menyampaikan,carilah tempat yang tinggi, selebihnya urusan Allah.
Nabi Ibrahim pun akhinya pergi keatas gunung menyeru manusia yang beriman untuk haji. Qodarullah,suara Nabi Ibrahim dibawa oleh angin sehingga orang - orang yang beriman mendengar seruan tersebut lalu berdatanganlah orang -orang yang beriman untuk melaksanakan perintah Allah tersebut.

Wallahualam bishawab

Sumber:
Sirah Nabawiyah,part 2 Ust 

Sejarah Qurban

Suatu hari Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih Ismail, kemudian Nabi Ibrahim menceritakan mimpi tersebut kepada Ismail,lalu Ismail pun berkata,wahai ayahku kalau ini perintah Allah,maka lakukanlah. Ibrahim dan Ismail pun pergi menuju sebuah tempat diantara Muzdalifah dan Mina. Ditengah perjalanan syetan datang mengganggu supaya perintah Allah tidak dilaksanakan. Lalu Nabi Ibrahim mengambil tujuh buah batu kecil dilemparkan kepada syetan sambil berkata bismillahi Allahuakbar. Syetan pun pergi tapi kemudian datang lagi sampai tiga kali dan Nabi Ibrahim pun melakukan hal yang sama melemparkan tujuh buah batu kecil sambil berkata bismillahi Allahuakbar. Melemparkan tujuh buah batu kecil tersebut yang saat ini dalam rangkaian ibadah haji,disebut dengan Jumroh.
Nabi Ibrahim dan Ismail terus berjalan menuju sebuah bukit, setelah sampai di bukit tersebut Nabi Ibrahim meletakan kepala Ismail pada sebuah batu,lalu Nabi Ibrahim mengangkat pedang dan hendak ditebaskan ke kepala Ismail, tapi kuasa Allah tangan Malaikat Jibril menahannya dan menggantikan kepala Ismail dengan domba yang besar. Peristiwa Nabi Ibrahim dan Ismail megenai Qurban dijelaskan di dalam Al Quran surat As-saffat 102-109
Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim!sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,”Selamat sejahtera bagi Ibrahim.”
Berdasarkan Kisah Ibrahim dan Ismail tersebut kita bisa mengambil hikmah nya bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as mengajarkan kepada kita untuk ikhlas dalam beribadah,tunduk dan patuh terhadap perintah Allah tanpa banyak bertanya,tanpa membantah bersikap sami'na wa atho'na.
Menurut para Ulama atas kepatuhan Nabi Ibrahim dan Ismail,as setiap orang yang berqurban pada hari qurban maka pahanya mengalir juga  pada Nabi Ibrahim dan Ismail,as dan setiap orang yang melakukan jumroh ,setiap satu batunya menjadi pahala bagi Nabi Ibrahim dan Ismail,as.

Wallahualam Bishawab
Sumber:
Sirah Nabawiyah part 2,Ust Khalid Basalamah