Tuesday, December 18, 2018

Masuknya Agama Yahudi ke Jazirah Arab ( Yaman)

Taban As'ad adalah Raja Yaman yang sangat kaya, memiliki jiwa berdagang. Suatu hari Taban As'ad pergi ke wilayah Yatsrib ( Madinah) bersama anaknya untuk berniaga kurma. Taban As' ad kembali pulang ke Yaman, tetapi anaknya tetap tinggal di Madinah ditugaskan untuk mengirimkan kurma Madinah ke Yaman. Suatu hari anaknya terlibat pertengkaran dengan penduduk Madinah lalu terbunuh. Taban As'ad pun marah kemudian ia membangun pasukan memerangi penduduk Madinah. Taban as'ad sebetulnya kagum dengan akhlaq penduduk Madinah, pada pagi hari hingga sore hari penduduk Madinah melayani perang yang dilancarkan oleh pasukan Taban As'ad , tetapi malamnya penduduk Madinah menghentikan peperangan kemudian menjamu para pasukan  tentara Taban As'ad dengan hidangan makanan. Tetapi walau pun akhlaq penduduk Madinah baik tetap tak menyurutkan keinginan Taban As'ad untuk membalas dendam kematian putranya, Kota Madinah tetap dikepung oleh tentara Taban As'ad selama kurang lebih empat puluh hari, tapi tetap saja belum berhasil menghancurkan kota Madinah.

Dua pendeta Yahudi Madinah, akhirnya menemui Taban As'ad lalu bertanya padanya, apa sebenarnya yang kau inginkan? Kata Taban As'ad anaku terbunuh, dan Aku ingin menghancurkan Kota ini. Dua pendeta tersebut menjawab, anda takkan mampu karena kota ini adalah tempat hijrahnya Nabi terakhir. Taban As'ad bertanya lagi, dari mana kalian tahu? Kedua pendeta tersebut menjawab, dari kitab suci yang kami imani yaitu kitab suci Taurat. Kedua pendeta tersebut akhirnya menjelaskan tentang agama Yahudi. Taban As'ad pun akhirnya pindah keyakinan menjadi  pemeluk kitab Taurat yang asalnya penyembah berhala.

Taban As'ad meminta kepada kedua pendeta tersebut untuk ikut ke Yaman supaya penduduk Yaman bisa memeluk agama Taurat. Kedua pendeta tersebut pun memenuhi keinginan Taban As,ad. Ditengah perjalanan, di sekitar Kota Mekah  Taban As'ad bertemu dengan suku Khuzail, suku tersebut tidak suka penduduk Mekah dan juga tidak suka penduduk Yaman.  Suku tersebut bermaksud mengadu domba. Suku Khuzail lalu datang menemui Taban As'ad dan menjelaskan bahwa di Kota Mekah terdapat suatu tempat yang bernama Kabah, didalam Kabah terdapat banyak emas, kalau ingin mendapatkan emas yang banyak berarti kabah harus dikuasai. Taban As'ad tergiur dengan hal tersebut lalu mengirimkan mata-mata dan ternyata berdasarkan hasil pantauan mata-mata, Mekah tidak memiliki pasukan besar. Taban As'ad pun memerintahkan pasukanya untuk menyerang Kota Mekah. 

Pada saat hendak menyerang, dua pendeta tersebut menghalanginya dan menjelaskan bahwa suku khuzail bermaksud mengadu domba antara Yaman dan Mekah. Suku Khuzail tidak suka dengan penduduk Yaman dan juga tidak suka  dengan Penduduk Mekah. Pendeta tersebut juga menjelaskan bahwa didunia ini tidak ada rumah Allah, kecuali ditempat ini, yaitu Kabah. Demi Allah jika anda datang ketempat ini bermaksud menyerang, Allah pasti akan menghancurkan anda.

Taban As'ad pun meminta saran kepada kedua pendeta tersebut langkah yang sebaiknya dilakukan. Pendeta tersebut menyarankan untuk mengagungkan Kabah dengan melakukan thawaf, dan ia pun melakukannya, tetapi kedua pendeta Yahudi  tersebut tidak ikut thawaf karena di sekitar kabah masih banyak patung berhala.Pada saat masih berada di Mekah, Taban As'ad bermimpi meletakan kain diatas Kabah, Taban As'ad pun bangun dari mimpinya kemudian ia menyumbangkan kain yang bagus untuk diletakan di atas Kabah. Esoknya bermimpi hal yang sama, lalu ia pun menyumbangkan kain yang lebih bagus dari sebelumnya. Kain yang dimaksud adalah kain  penutup Kabah yang disebut dengan qiswah.

Setelah meninggalkan Mekah, tibalah di Yaman, setibanya di Yaman Taban As'ad mengumpulkan pendeta-pendeta Yaman yang menyembah berhala dan api. Pendeta -pendeta tersebut diminta untuk meninggalkan keyakinannya, akan tetapi mereka menolak. Taban As'ad dan kedua pendeta Yahudi pun bermusyawarah untuk mencari jalan keluarnya. Pada saat sedang bermusyawarah, sebagian masyarakat Yaman mengusulkan pada Taban As'ad agar dua pendeta Yahudi dan pendeta-pendeta  Yaman yang penyembah  berhala dibawa ke sebuah tempat, dimana ditempat tersebut terdapat pintu gerbang yang cukup besar tertutup rapat, dibelakang pintu tersebut terdapat api yang sangat besar. Kepercayaan masyarakat Yaman apabila ada yang bertikai maka yang bertikai tersebut dibawa ke depan pintu gerbang lalu pintu tersebut dibuka dibelakang pintu tersebut terdapat api menyala berkobar, jika diantara yang bertikai terkena kobaran api maka ia yang salah, tapi jika tidak ia yang  benar.

Usulan masyarakat pun diterima, pendeta Yahudi dan pendeta berhala dibawa kepintu gerbang yang dibelakangnya ada api, diberdirikanlah mereka Qodarullah pendeta Yahudi tidak dilalap api, tetapi sebaliknya pendeta-pendeta berhala mati dilalap api. Melihat peristiwa tersebut maka seluruh penduduk Yaman pun memeluk Yahudi.

Wallahualam bishawab

Sumber:
Sirah Nabawiyah part 2,Ust Khalid Basalamah

0 comments:

Post a Comment